Minggu, 18 September 2011

Operator BlackBerry Ajukan Tuntutan Ke RIM


Para operator telepon seluler boleh saja terlibat persaingan sengit di industri telekomunikasi Indonesia. Namun untuk urusan mengajukan tuntutan ke Research In Motion (RIM) demi masa depan layanan BlackBerry yang lebih baik, operator beserta petingginya kompak merapatkan barisan.

Dikatakan Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto, para operator mitra RIM -- yakni Telkomsel, Indosat, XL Axiata, , Bakrie Telecom, Axis Telekom Indonesia, Hutchison CP Telecommunication dan Smart Telecom -- sangat solid dan kompak dalam menghadapi vendor asal Kanada itu.

Dalam suratnya kepada Kementerian Kominfo yang disampaikan pada awal September 2011, direksi para penyelenggara telekomunikasi mendesak Kementerian Kominfo dan BRTI untuk mengajukan sejumlah permintaan kepada produsen Blackberry itu, yakni:

1. RIM agar membangun server di Indonesia dengan tujuan untuk melokalisir trafik data domestik di Indonesia, sehingga terjadi penurunan latency, dan terjadi penghematam biaya yang jauh lebih murah.

2. Menyusun Service Level Agreement yang transparan untuk mengevaluasi kinerja RIM sehingga jelas standar kualitas layanannya.

3. Meningkatkan kinerja terminal handset sehingga dilengkapi dengan fitur-fitur tertentu.

4. Menyediakan monitoring tools untuk memantau kinerja RIM, dengan tujuan untuk meminimalisasi keluhan pelanggan jika ada masalah krusial tanpa harus tergantung RIM.

5. Dan yang lebih penting adalah meminta RIM menyediakan ahli di bidang khusus (technical expert) resmi di Indonesia untuk mengatasi trouble shooting yang ada.

"Hal ini untuk memperjelas semuanya. Soalnya kan selama ini operator selalu ketiban pulung lantaran selalu disalahkan ketika ada gangguan dalam layanan BlackBerry. Padahal masalah tersebut bukan selalu berasal dari operator," tukas Gatot.

Belum jelas bagaimana tanggapan RIM terkait tuntutan para operator yang menjadi partner kerja mereka di Indonesia itu. Yang pasti, 5 permintaan tersebut sudah dilontarkan Kominfo dan BRTI dalam pertemuannya dengan vendor asal Kanada itu kemarin, Kamis (15/9/2011). Mudah-mudahan tuntutan para operator BlackBerry di Indonesia tersebut dipenuhi oleh pihak RIM (Research In Motion). Jika server RIM berada di Indonesia maka rahasia si pemilik BlackBerry dapat terlindungi.

Artikel Terkait:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Sehabis Membaca