Dalam wawancara tersebut Nazaruddin mengatakan uang hasil proyek APBN digunakan untuk membiayai pemilihan ketua partai yang dalam hal ini adalah untuk kemenangan Anas Urbaningrum.
Benar atau tidaknya informasi yang disampaikan oleh Nazaruddin perlu dibuktikan lagi agar tidak terjadi fitnah. Sebaiknya Nazaruddin kembali ke Indonesia dan menjelaskan permasalahan yang sebenarnya.
Jika beliau hanya berani bicara jarak jauh maka sampai kapanpun kejelasan tentang kasus wisma atlit ini tetap akan simpang siur. Keterangan Nazaruddin yang sarat konflik ini sangat dibutuhkan oleh penyidik KPK untuk mengurai benang kusut kasus wisma atlit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Sehabis Membaca