Minggu, 20 November 2011

Perang Cyber Sudah Di Depan Mata

Sekarang perang cyber (maya) bukan lagi menjadi cerita dongeng atau kisah anak-anak menjelang tidur. Perang cyber sudah didepan mata kita tanpa anda sadari atau tidak. Sudah bukan zamannya lagi sekarang perang atau pertempuran dilakukan dengan melakukan serangan melalui kontak fisik secara langsung berupa pengerahan pasukan militer, jet-jet tempur, tank, rudal, roket peluncur dll.

Amerika Serikat (USA) melalui Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) telah mendapatkan tambahan dana untuk penelitian jaringan internet untuk sistem keamanan negara mereka sebesar USD 208 juta pada tahun 2012. Selain itu Departemen Pertahanan AS juga meminta anggaran USD 500 juta untuk penelitian jaringan internet sistem keamanan Pentagon selama lima tahun ke depan.

Cukup diketahui bahwa remaja di AS, Inggris dan Belanda ditangkapi karena diduga memiliki keterlibatan dengan aksi penyerangan kelompok hacktivist Anonymous terhadap sistem komputer pemerintah AS, PayPal, MasterCard, dan Visa, akhir tahun lalu. Serangan itu menyusul pembekuan rekening situs pembocor rahasia WikiLeaks.

Sebelumnya, kelompok hacker Anonymous memang secara terang-terangan membela WikiLeaks, yang telah mempermalukan pemerintah AS dengan membocorkan lebih dari 250 ribu kabel diplomatik AS. Bahkan anggota-anggota kelompok ini pada beberapa kesempatan terpisah juga sempat menyatakan perang terhadap pemerintah AS.

Kalo perang cyber terjadi kayaknya kita juga perlu tenaga-tenaga hacker untuk mengantisipasi serangan terhadap situs-situs resmi dan rahasia milik pemerintah. Jika ada sobat blogger yang mempunyai keahlian khusus untuk melindungi dan memproteksi keamanan sebuah web atau situs ada baiknya jika keahlian tersebut digunakan untuk hal-hal yang postif.

Untuk menghancurkan sebuah negara, tidak perlu lagi melakukan infiltrasi (memasuki) sebuah negara, namun cukup melakukan serangan terhadap komputer pengendali mesin-mesin perang sehingga mengakibatkan kerusakan pada alat-alat mesin perang tersebut yang dilakukan dengan menanamkan sebuah virus yang canggih tanpa terdeteksi oleh anti virus apapun. Sungguh hebat bukan? sebuah virus yang ditanamkan pada alat pengontrol kinerja mesin atau alat perang dapat membuat sebuah sistem/kinerja mesin tersebut bekerja sesuai dengan kehendak sang peretas (hacker) yang mengakibatkan peralatan tersebut bisa saja menyebabkan sebuah ledakan besar.

Sebuah ledakan yang terjadi di Iran baru-baru ini diprediksi oleh para ahli bukan disebabkan oleh para pelaku teror (teroris) yang menyusup ke negara tersebut secara fisik namun bisa saja disebabkan oleh sebuah sistem yang memasuki sistem keamanan mereka dan merusak kinerja komputer mereka melalui serangan cyber.

Artikel Terkait:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Sehabis Membaca